LAMONGAN, bidiknusantaranews.com -
Proyek pembangunan TPT jaringan irigasi tingkat usaha tani
Dan jaringan irigasi desa (JITUT/JIDES) Desa Kebalanpelang Kecamatan Babat ,Kabupaten Lamongan JawaTimur diduga sarat unsur banyaknya ketimpangan.
Kamis (09/10/20) pagi, minimnya pengawasan Proyek Pembangunan TPT jaringan irigasi yang didanai Anggaran APBD ,Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan, diduga
dikerjakan asal jadi sehingga mutu bangunan tersebut tidak berkwalitas dan dapat desa tersebut dan sangat merugikan Negara
Hasil investigasi awak media dilapangan ditemukan beberapa ketimpangan dalam pelaksanaanya ,diduga kedalaman tanah galian untuk batu pasang pondasi tidak sesuai RAB, begitu juga untuk campuranya (Spesi) diduga 1pc : 6ps , dan pasir yang digunakan berwarna kecoklatan, begitu pula terkait plesteran bangunan sangat tipis.
Ironisnya bangunan, jaringan irigasi dengan panjang 65 meter,tinggi 130 cm , ketebalan 30 cm
pemasangan batunya asal ditata kemudian baru diberi campuran (spesi) sehinggaterlihat ada celah batu sepanjang pasangan.
Memang papan nama proyek sudah sesuai peraturan pemerintah UU nomor 14 Tahun 2008 ,tentang Keterbukaan Informasi publik ( KIP), namun dalam papan nama tertulis Rehab bangunan Jaringan irigasi
Zubaidi ( Ubet ) Kaur pemerintahan Desa Kebalanpelang saat di konfirmasi awak media sabtu (10/10/20) dirumah tinggalnya membenarkan adanya pembangunan tersebut. Disinggung terkait tulisan yang ada di papan nama proyek Rehab Jaringan irigasi beliau terdiam dan tidak komentar.
Namun pada hari sebelumnya Zubaidi kaur pemerintahan desa Kebalanpelang yang mewakili di pendopo desa saat dikonfirmasi awak media terkait bangunan proyek mengatakan proyek tersebut sudah memberitahukan pihak desa ,dan itu kontraktual ,terkait siapa Cv atau nama pelaksana ,jawabnya tidak tau.
Proyek jitut tersebut ternyata pelaksananya adalah CV. Sinar Sabar alamat Dusun bulak Rt 02/Rw 07 Kecamatan Sugio Kabupaten lamongan sesuai tertera di papan nama proyek diduga manipulasi data terkait nama proyek yang dilaksanakan, hingga berita ini ditayangkan pihak kontraktor belum bisa di hubungi. (M Supriyono/Erna)
Tidak ada komentar: