Papua, Bidik Nusantara News- Memasuki tahun 2021 ini tentunya banyak dana investasi dan pembangunan dari perusahaan besar yang beroperasi di Papua.
Terkait hal tersebut Ketua LSM WGAB Provinsi Papua Yerry Basri Mak, SH menegaskan dan meminta kepada perusahaan agar merekrut anak- anak asli Papua untuk menjadi karyawan di perusahaan, fakta di lapangan menunjukkan sangat kecil sekali perusahaan menggunakan Orang Asli Papua (OAP), paling bisa di hitung dua sampai Enam orang OAP yang di pekerjakan," tegas Yerry.
Lebih lanjut kata Yerry, situasi ini sangat memprihatinkan dan menyayangkan, dan sebagai Ketua LSM WGAB Provinsi Papua berharap kepada perusahaan besar ini yang mereka utamakan untuk merekumen karyawan harus yang OAP itu keinginan kita," terangnya.
Selain itu saya juga mendapat info dari teman teman dilapangan ada berapa perusahan di Papua ada teman -teman OAP yang sudah berkerja enam belas tahun ada juga yang berkerja sepuluh tahun tapi tidak di angkat menjadi pimpinan di perusahan, pada hal kita lihat teman teman OAP dari segi kemampuan dan skil dan intelektual sudah mapan dan sudah siap jadi pemimpin di perusahan tersebut," ucapnya. Kenapa perusahan tidak memberikan kesempatan untuk OAP jadi manajer atau pemimpin di perusahan.
Menurut pria yang juga merupakan Kepala Perwakilan Media Online Jurnal1.id Wilayah Papua ini kembali menegaskan sudah waktunya OAP harus jadi pemimpin di negerinya sendiri sesuai dengan amana UU Otonomi khusus no 21 ," Cetus Yerry Basri Mak SH.( Red)
Tidak ada komentar: